1. Takbiratul Ihram
Saat mengangkat kedua tangan, otot pundak meregang sehingga pedoman darah kaya oksigen menjadi lancar yang lalu kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bab bawah. Sikap ini menghindarkan dari aneka macam gangguan persendian, khususnya pada badan bab atas dan gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan pedoman darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan.
2. Ruku’
Ruku’ yang tepat ditandai tulang belakang yang lurus sehingga kalau diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang dan tangan bersandar pada lutut.
Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga badan dan sentra saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka pedoman darah maksimal pada badan bab tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot pundak hingga ke bawah. Selain itu, ruku` ialah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate sanggup dicegah.
3. I’tidal
Pada ketika I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
4.. Sujud
Posisi sujud berkhasiat untuk memompa getah bening ke bab leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menjadikan tempat kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini kuat pada daya pikir seseorang. Oleh lantaran itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah (tenang), tidak tergesa-gesa semoga darah mencukupi kapasitasnya di otak lantaran sujud yang tuma’ninah dan kontinu sanggup memicu peningkatan kecerdasan seseorang. Posisi menyerupai ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir juga ketika sujud, beban badan bab atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada. Khusus untuk wanita, payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Selain itu, manfaat lain bagi perempuan yaitu otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh ketika pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih usang yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan diharapkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah bermetamorfosis lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menjadikan badan sanggup mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
5. Duduk di antara sujud
Duduk sehabis sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Pada ketika iftirosy, badan bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini bisa menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menjadikan penderitanya tak bisa berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi laki-laki alasannya ialah tumit menekan pedoman kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin laki-laki (prostate) dan akses vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi menyerupai ini bisa mencegah impotensi.
Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menjadikan seluruh otot tungkai turut meregang dan lalu relaks kembali. Gerak dan tekanan serasi inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
6. Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala, menyempurnakan pedoman darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Dr. Alexis Carel, seorang Pemenang hadiah nobel dalam bidang kedokteran, dan Direktur riset Rockfeller Foundation Amerika, memperlihatkan pernyataan sebagai berikut: “Sholat memunculkan Aktifitas pada perangkattubuh dan anggota tubuh. Bahkan sebagai sumber aktifitas terbesar yang dikenal hingga ketika ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak bisa mengobatinya. Lalu, ketika pasien-pasien membiasakan Sholat, justru penyakit mereka hilang. Sesungguhnya Sholat bagaikan tambang Radium yang menyalurkan sinar dan melahirkan kekuatan diri. Sholat membuat fenomena yang mencengangkan, mendatangkan Mukjizat”.
Demikianlah yang sanggup saya share kepada Anda sekalian. Sungguh banyak mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang menunaikannya sehari-hari. Semoga kita bisa lebih meningkatkan ibadah shalat kita. Mengharap banyak kesehatan dan tentulah ridha-Nya.
Saat mengangkat kedua tangan, otot pundak meregang sehingga pedoman darah kaya oksigen menjadi lancar yang lalu kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bab bawah. Sikap ini menghindarkan dari aneka macam gangguan persendian, khususnya pada badan bab atas dan gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan pedoman darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan.
2. Ruku’
Ruku’ yang tepat ditandai tulang belakang yang lurus sehingga kalau diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang dan tangan bersandar pada lutut.
Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga badan dan sentra saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka pedoman darah maksimal pada badan bab tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot pundak hingga ke bawah. Selain itu, ruku` ialah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate sanggup dicegah.
3. I’tidal
Pada ketika I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
4.. Sujud
Posisi sujud berkhasiat untuk memompa getah bening ke bab leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menjadikan tempat kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini kuat pada daya pikir seseorang. Oleh lantaran itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah (tenang), tidak tergesa-gesa semoga darah mencukupi kapasitasnya di otak lantaran sujud yang tuma’ninah dan kontinu sanggup memicu peningkatan kecerdasan seseorang. Posisi menyerupai ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir juga ketika sujud, beban badan bab atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada. Khusus untuk wanita, payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Selain itu, manfaat lain bagi perempuan yaitu otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh ketika pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih usang yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan diharapkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah bermetamorfosis lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menjadikan badan sanggup mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
5. Duduk di antara sujud
Duduk sehabis sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Pada ketika iftirosy, badan bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini bisa menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menjadikan penderitanya tak bisa berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi laki-laki alasannya ialah tumit menekan pedoman kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin laki-laki (prostate) dan akses vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi menyerupai ini bisa mencegah impotensi.
Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menjadikan seluruh otot tungkai turut meregang dan lalu relaks kembali. Gerak dan tekanan serasi inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
6. Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala, menyempurnakan pedoman darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Dr. Alexis Carel, seorang Pemenang hadiah nobel dalam bidang kedokteran, dan Direktur riset Rockfeller Foundation Amerika, memperlihatkan pernyataan sebagai berikut: “Sholat memunculkan Aktifitas pada perangkattubuh dan anggota tubuh. Bahkan sebagai sumber aktifitas terbesar yang dikenal hingga ketika ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak bisa mengobatinya. Lalu, ketika pasien-pasien membiasakan Sholat, justru penyakit mereka hilang. Sesungguhnya Sholat bagaikan tambang Radium yang menyalurkan sinar dan melahirkan kekuatan diri. Sholat membuat fenomena yang mencengangkan, mendatangkan Mukjizat”.
Demikianlah yang sanggup saya share kepada Anda sekalian. Sungguh banyak mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang menunaikannya sehari-hari. Semoga kita bisa lebih meningkatkan ibadah shalat kita. Mengharap banyak kesehatan dan tentulah ridha-Nya.
0 Response to "Manfaat Gerakan Shalat"